Kamis, 04 September 2008

info dan tips ttg langsing stlh melahirkan

Langsing Setelah Bersalin
Bangun Malam, Jangan Ngemil Manis



SETELAH melahirkan, tubuh ibu tak kembali langsing. Tubuh melebar dengan kerutan di sana-sini. Pemandangan yang tidak menyenangkan. Bisakah kembali ke berat badan awal?

Normalnya, setelah melahirkan, berat badan ibu akan kembali ke berat badan sebelum hamil. Hanya, proses tersebut berlangsung bertahap, tidak bisa didapat dalam waktu singkat. Meski begitu, sebaiknya untuk 6 bulan pertama, ibu tidak terburu-buru menurunkan berat badan.

Luhur Ngudi Setyaningrum, ahli gizi dari RSU Haji Surabaya mengatakan, masa enam bulan pertama adalah momen pemberian ASI (air susu ibu) eksklusif. Pada saat itu, ibu justru harus memperbanyak asupan nutrisi. Baik kuantitas maupun kualitasnya.

Suplai gizi itu, selain digunakan sebagai bahan produksi ASI juga bermanfaat memperbaiki kondisi tubuh ibu pasca melahirkan. Mengurangi suplai makanan berakibat pada minimnya produksi air susu. Itu artinya, si buah hati yang menjadi taruhannya. ''Ibu pun belum pulih betul, banyak jaringan yang harus diperbaiki. Untuk perbaikan itu amunisinya didapatkan dari makanan,'' ujar Luhur.

Pemenuhan kebutuhan saat menyusui, lanjut dia, harus memenuhi kriteria gizi seimbang. Terdiri atas karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Mengingat ibu membutuhkan banyak energi saat menyusui, maka makanan yang dikonsumsi harus tinggi kalori dan protein. ''Setidaknya ibu membutuhkan total 2.600-2.900 kalori per hari,'' tegasnya. Total kalori itu dapat didistribusikan dalam tiga kali makan berat, diselingi snack tinggi zat gizi. ''Contoh snacknya, macaroni schotel atau pastel tutup,'' jelas perempuan 36 tahun itu.

Setelah enam bulan pertama dilewati, ibu baru boleh menurunkan berat badan. Ketika itu, bayi sudah mendapat makanan tambahan dan tak sepenuhnya bergantung ASI. Tetap harus diingat, diet ada aturan mainnya. Jangan langsung main hajar sehingga berat badan turun drastis. Cara ini, risikonya berat badan naik lagi.

Nah, untuk menurunkan berat badan, cara yang baik bukan menghindari makanan. Namun, memperbaiki pola makan. Pengurangan makanan 500 kalori setiap hari akan menurunkan berat badan 2 kg dalam sebulan. Selain itu, untuk mendapatkan hasil optimal harus ditambahkan olahraga.

Rr Harudiyati, ahli gizi dari RSU dr Soetomo Surabaya menambahkan, penurunan berat badan dengan mengurangi makanan berlemak serta yang berasa manis. ''Jangan lupa memperbanyak konsumsi air putih dan serat untuk membantu kelancaran pencernaan,'' jelasnya.

Ditambahkan Haru, sejatinya tanpa melakukan diet pun seorang ibu bisa mendapatkan berat badannya semula. Kegiatan menyusui serta mengurus bayi menjadi aktivitas yang menguras energi. Kalaupun masih ada yang kesulitan menurunkan berat badan, ada kemungkinan lain. ''Bisa jadi, ketika bangun malam untuk menyusui bayi, si ibu ngemil makanan manis. Ini sekaligus menimbun lemak,'' kata perempuan 45 tahun ini.

Kemungkinan lain, sejak hamil ibu sudah mengalami obesitas. Nah, begitu melahirkan, berat badan ibu lebih susah untuk diturunkan.

Tidak ada komentar: