Sabtu, 23 Agustus 2008

info


Serba-serbi Over Active Bladder (OAB)


Sering buang kecil (over active bladder/OAB), umumnya tidak dianggap sebagai penyakit atau sesuatu yang berbahaya oleh sebagian besar perempuan.

Padahal, selain menyebabkan gangguan secara fisik seperti kulit lecet dan bau tak sedap, OAB juga dapat melahirkan masalah psikologis, sosial, ekonomi, sampai menganggu aktivitas seksual.

Dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan geriatri FKUI/RSCM Dr. Siti Setiati, SpPD., K-Ger menjelaskan, ada beberapa faktor pemicu sering buang air kecil. Mulai dari penurunan kesadaran, infeksi saluran kemih, pengaruh obat-obatan, depresi, sembelit, sampai terlalu banyak minum air gula dan kopi.

Sementara itu, ada empat tipe buang air kecil yang tidak normal.

1. Tipe Stres
Tipe ini disebabkan ada kelemahan pada daerah otot sekitar panggul yang menyebabkan peningkatan tiba-tiba pada tekanan intra-abdominal.

2. Tipe Urgensi
Tipe ini umumnya dialami oleh mereka yang berusia paruh baya. Pada tipe ini ada dorongan atau keinginan sangat kuat dan tiba-tiba dari seseorang untuk buang air kecil.

3. Tipe Frekuensi
Sebaiknya dalam sehari seseorang minum air putih sebanyak 1,5 liter. Nah, dengan porsi minum tersebut, normalnya seseorang buang air kecil setiap empat jam sekali atau lima sampai enam kali sehari. Pasien dengan tipe frekuensi umumnya mengeluh sering buang air kecil lebih dari delapan kali sehari dalam 24 jam.

4. Tipe Campuran
Tipe ini merupakan gabungan antara gabungan antara tekanan tiba-tiba pada intra-abdomen dan kontraksi tidak terbatas di daerah uretra. Tipe ini biasanya dialami oleh perempuan yang berusia lanjut.

Seperti yang disebutkan di paragraf awal, kika dibiarkan begitu saja, OAB bisa menimbulkan berbagai masalah bagi perempuan. "Sering buang air kecil (OAB) mungkin masalah yang seringkali dianggap remeh oleh perempuan. Akan tetapi, jika didiamkan dapat mengganggu banyak aspek kehidupan sehari-hari. Kualitas hidup pun menurun," papar dokter yang akrab disapa Ati ini.

Oleh karena itu, Ati menilai perlu informasi yang tepat seputar OAB. Termasuk menghilangkan mitos-mitos seputar OAB. Apa saja itu?
· OAB wajar terjadi pada perempuan berusia lanjut. Faktanya, OAB juga dialami perempuan berusia produktif (25-30 tahun).
· OAB tidak bisa diobati. Faktanya, OAB bisa diatasi dengan mengonsumsi obat tolterodine tartrate yang membantu menghambat kontraksi pada kandung kemih akibat hormon parasimpatis.
· Menahan buang air kecil itu tidak baik. Padahal, menahan buang air kecil kadang perlu. Hal ini bisa dilakukan dengan latihan menahan buang air kecil selama 30 menit dan senam kegel untuk mengencangkan otot-otot sekitar vagina.


Tidak ada komentar: